Bejana Tanah Liat Sebagai Simbol Kesederhanaan

Table of Contents

Bejana-Tanah-Liat-Sebagai-Simbol-Kesederhanaan

Alkisah, ada seorang penasehat kerajaan bernama William. Ia disegani karena kebijaksanaan nya sehingga raja sangat memperhatikan perkataan dan nasehat nya. 

Akan tetapi William mempunyai kekurangan secara fisik, yaitu wajah buruk dan tubuh yang bongkok. 

Hal inilah yang membuat putri raja iri dan bertanya sambil mengejek: “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaan-Nya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok?”

William: “Apakah ayahmu mempunyai anggur?”

Putri Raja: (Dengan nada sinis) “Semua orang tahu ayahku mempunyai anggur terbaik. Pertanyaan bodoh macam apa itu?”

William: “Dimana ia meletakkannya?”

Putri Raja: “Yang pasti di dalam bejana tanah liat.”

Mendengar jawaban itu, William pun menertawakannya sambil berkata: “Seorang raja yang kaya akan emas & perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat?”

Mendengar itu putri raja berlalu meninggalkannya dengan rasa malu, ia segera memerintahkan pelayan untuk memindahkan semua anggur yang ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas dan perak.

Suatu hari raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan, alangkah kagetnya ia karena anggur yg diminumnya rasanya sangat asam. 

Lalu dengan geram ia memanggil semua pelayan istana yg kemudian menceritakan bahwa anggur yg disuguhkan tadi berasal dari bejana emas dan perak atas instruksi putri raja sendiri. Lalu raja menegur keras perilaku putrinya itu.

Putri raja berkata kepada William, “Mengapa engkau menipu aku, aku memindahkan semua anggur ke bejana emas dan perak tapi hasilnya semua anggur jadi terasa asam.”

Dengan ringan William menjawab: “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana, kebijaksanaan itu sama seperti anggur, ia hanya cocok dalam bejana dari tanah liat.”

Cerita di atas menceritakan bahwa kebijaksanaan tidak ada pada orang yang sombong. Ia hanya ada pada orang-orang yang sederhana dan rendah hati. 

Cerita tersebut meng-inspirasi-kan kita semua bahwa kita sebagai manusia hendaknya harus selalu rendah hati dan tidak pernah memandang orang lain lebih rendah. 

Perlakukan orang lain dengan baik sama seperti memperlakukan orang lain. Dan jangan menganggap rendah orang yang lebih buruk (fisik kurang, miskin, dan lain sebagainya). 

Karena terkadang Tuhan justru mengaruniakan banyak hal kepada orang yang kita anggap rendah tersebut.

Semoga bermanfaat dan terinspirasi.

Terimakasih.

Post a Comment