Penjelasan Persesjen Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Juknis TPG dan TKG Non PNS

Table of Contents

Persesjen Nomor 8 Tahun 2022

INFO DAPODIK & PENDIDIKAN. Berikut Penjelasan Persesjen Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Juknis TPG dan TKG Non PNS yang merupakan perubahan atas Persesjen Nomor 18 tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus bagi guru non PNS.

Secara rinci, Persesjen Nomor 8 Tahun 2022 menjelaskan, cuti studi tersebut bisa dilakukan maksimal 6 bulan yang dihitung secara akumulatif dalam jangka waktu 6 tahun. 

Maksudnya adalah, magang tersebut bisa sekaligus 6 bulan atau beberapa kali magang namun dihitung sebanyak  6 bulan dalam jangka waktu 6 tahun.

Cuti studi itu diberikan kepada guru secara periodik setiap 6 tahun sekali dan dimulai sejak memenuhi kualifikasi akademik paling rendah D-IV atau S1 dan telah memiliki sertifikat  akademik.

Guru non PNS yang memperoleh Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tunjangan Khusus Guru (TKG) bisa melaksanakan cuti studi tanpa dihentikan tunjangannya.

Cuti Studi yang dimaksud adalah melakukan praktek kerja atau magang di dunia usaha atau dunia industri yang sesuai dengan bidangnya.

Hal itu tertuang dalam Lampiran I Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen)  Kemendikbduristek Nomor 8 Tahun 2022 yang merupakan perubahan atas Persesjen Nomor 18 tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus bagi guru non PNS.

Namun, untuk cuti studi bisa dilakukan hanya di dunia usaha atau dunia industri  yang sudah bekerjasama dengan kementerian atau Lembaga negara atau pemerintah daerah. 

Selain itu, cuti studi tersebut harus mendapat pesetujuan dari Pejabat Pembina kepegawaian di dinas Pendidikan dan setelah mendapat guru pengganti.

Dalam lampiran Persesjen Nomor 8 Tahun 2022 juga disebutkan, bahwa cuti lain yang bisa dilakukan guru non PNS adalah sebagai berikut:

  • cuti tahunan, 
  • cuti melahirkan, 
  • cuti besar, 
  • cuti sakit, 
  • cuti karena alasan penting dan 
  • cuti bersama.

Poin di atas itu untuk cuti studi yang tunjangannya tetap dibayarkan. 

Lain halnya bila guru non PNS itu ditugaskan oleh lembaga nya untuk melakukan tugas belajar dalam upaya pengembangan kompetensi nya sebagai guru, misalnya  melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,misalnya S2 atau S3.

Dalam Persesjen Nomor 8 Tahun 2022 disebutkan, bila seorang guru non PNS yang memperoleh TPG dan TKG mendapatkan tugas belajar, maka tunjangan nya tersebut dihentikan.

Penghentian tunjangan juga akan dilakukan bila: 

  • Guru yang bersangkutan meninggal dunia, 
  • Pensiun, 
  • Tidak lagi berstatus sebagai guru Non PNS, misalnya menjadi guru PPPK.
  • Tunjangan juga dihentikan bila guru yang bersangkutan mengundurkan diri atau dijatuhi pidana penjara oleh pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap.

Demikianlah Penjelasan Persesjen Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Juknis TPG dan TKG Non PNS, semoga dapat bermanfaat.

Untuk informasi selengkapnya mengenai Persesjen Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Juknis TPG dan TKG Non PNS dapat di unduh pada tab unduhan di bawah ini:


Persesjen Nomor 8 Tahun 2022


Terima Kasih.

Salam Satu Data Pendidikan Indonesia.

Post a Comment