3 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Operator Sekolah/Madrasah

Table of Contents

 3-Faktor-yang-Mempengaruhi-Kinerja-Operator-Sekolah/Madrasah

Vital nya peran seorang operator sekolah/ madrasah di satuan pendidikan dalam menjalankan tugasnya karena merupakan kunci validasi data dapodik/ emis. 

Oleh sebab itu seorang operator sekolah/madrasah harus memiliki pengetahuan yang memadai di bidang IT (Informasi & Teknologi). 

Selain itu, operator sekolah juga harus mampu mempraktek kan pengetahuannya dalam bidan IT tersebut. 

Seiring berkembangnya dunia IT, seorang operator sekolah/madrasah dituntut harus mampu menyesuaikan kemampuannya dalam bidang IT dan harus up to date

Saat ini pemerintah mengharuskan sekolah-sekolah dalam satuan pendidikan untuk menyajikan data yang valid serta up to date

Oleh karena itu operator sekolah/madrasah adalah orang yang sangat penting dalam suatu sistem pendataan pendidikan yang sekarang terintegrasi dalam suatu aplikasi yaitu Data Pokok Pendidikan (Dapodik)/ Education Management Information System (Emis).

Untuk mencapai itu semua tentu tidak mudah dan butuh proses, yang penting ada kemauan untuk belajar terus dan keinginan untuk maju. 

Sebagai seorang operator sekolah, tentu ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam menjalankan pekerjaan nya. 

Berikut 3 faktor yang dapat membuat seorang operator sekolah/madrasah menjadi tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya.

Penguasaan di bidang Informasi & Teknologi

Tenaga kependidikan mempunyai lingkup profesi yang lebih luas, yaitu juga mencakup didalamnya tenaga pendidik., pustakawan, staf administrasi serta staf pusat sumber belajar. 

Operator sekolah termasuk kelompok profesi yang masuk di dalam kategori sebagai tenaga kependidikan. 

Operator sekolah merupakan seorang pegawai yang dapat mengoperasikan laptop/ pc serta bertugas sebagai pengelola sistem informasi Data Pokok Pendidikan/ Emis di sekolahnya. 

Untuk dapat menjadi profesional, mestinya seorang operator sekolah/ madrasah tidak merangkap dalam menjalankan tugasnya. 

Kalau hanya sekedar mampu mengoperasikan laptop/pc, "semua" juga bisa, bahkan tidak mesti lulusan S1 Komputer/ IT...😎

Karena berhubungan dengan suatu aplikasi, maka seorang operator sekolah harus menguasai teknologi informasi dengan baik dan paham tentang bagaimana mengelola Data Pokok Pendidikan dan atau Aplikasi Emis. 

Selain itu, agar proses pendataan dalam Data Pokok Pendidikan/ Emis dapat berjalan dengan baik dan juga lancar.

Data Pokok Pendidikan atau Dapodik adalah sistem pendataan skala nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional, yang merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Karena tanpa perencanaan pendidikan yang matang, maka seluruh program yang terbentuk dari perencanaan tersebut akan jauh dari tujuan yang diharapkan.
Untuk melaksanakan perencanaan pendidikan, maupun untuk melaksanaan program program pendidikan secara tepat sasaran, dibutuhkan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan terus up to date. Dengan ketersediaan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan uptodatetersebut, maka proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-program pendidikan nasional dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Data_pokok_pendidikan.

Jadi jelas disini, seorang operator sekolah/madrasah itu dalam penguasaan dibidang IT bukannya hanya dapat mengoperasikan hardware tapi juga harus menguasai software. Baca juga: Kemampuan Operator Sekolah Dalam Memahami Dapodik

Dengan majunya Perkembangan zaman, otomatis hal-hal tentang IT pasti ikut maju dan berkembang dan seorang operator sekolah/ madrasah juga harus dituntut untuk menyesuaikan diri dalam hal kemampuannya untuk memahami dan menguasai hardware (laptop/ pc) dan aplikasi dapodik/emis (software) serta aplikasi-aplikasi turunannya.

Satu hal lagi yang menjadi kendala adalah kurangnya sosialisai/ bimtek pada saat ini. 

Walaupun ada, itupun hanya daerah-daerah tertentu saja, belum merata menyentuh seluruh wilayah. Maka untuk menyiasatinya, para operator sekolah/ madrasah banyak yang mencari informasi sendiri dengan cara ikut masuk ke grup-grup sosial media. 

Semua itu dilakukan untuk meng-up date-kan ilmu mereka agar dapat menguasai dan meningkatkan pengetahuannya.

Kelengkapan Sarana & Prasarana

Operator sekolah juga membutuhkan fasilitas yang lengkap. Apabila fasilitas tidak tersedia dengan lengkap dan dalam keadaan baik, maka proses pendataan tentu akan terhambat.

Masih banyaknya satuan pendidikan yang belum melengkapi sarana & prasarana nya, terutama dalam hal penyediaan laptop/ pc yang khusus digunakan untuk pengerjaan dapodik/emis, walaupun ada tapi sudah tidak support lagi. 

Kadang laptop/ pc pribadi operator sekolah/ madrasah yang digunakan untuk pendataan dapodik/ emis, terlihat rasa tanggung jawabnya dalam menjalankan tugasnya. 

Hal lainnya dalam sarana & prasarana adalah masalah jaringan internet. Masih ada juga beberapa sekolah yang belum memiliki jaringan internet (WiFi).

Ditambah lagi kendala jaringan di daerah-daerah yang sangat sulit terjangkau akses internet. 

Tapi karena rasa tanggung jawab tadi, para operator sekolah/ emis tetap dijalani dengan penuh sukacita. 

Kesejahteraan Operator Sekolah

Ini merupakan hal sensitif...heee. Tapi memang sudah menjadi rahasia umum, mestinya dengan tugas yang berat harus berbanding lurus dengan kesejahteraan nya, bukan menjadi berbanding terbalik.

Operator sekolah/ madrasah juga perlu mendapatkan upah yang layak, yaitu setara dengan pekerjaan yang telah mereka kerjakan. 

Apabila upah yang mereka terima sesuai, maka kinerja operator sekolah juga baik.

Ketiga faktor diatas merupakan faktor penghambat operator sekolah/ madrasah dalam menjalankan tugasnya sebagai "Petugas Pendataan" dalam memvalidasi data sekolah, peserta didik, dan pendidik & tenaga kependidikan. 

Sampai saat ini, masih terdapat juga operator sekolah/ madrasah yang belum menguasai teknologi informasi dengan baik, fasilitas sekolah tidak lengkap, serta upah yang diberikan kepada operator sekolah juga belum setara dengan pekerjaan yang mereka kerjakan.

Dengan segala hambatan dan keterbatasan 3 faktor diatas, masih banyak operator sekolah/ madrasah yang masih tetap eksis, karena mereka masih memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan di negara kita yang tercinta ini. 

Tinggal "komponen" lainnya ditunggu action nya untuk memperhatikan para operator sekolah/madrasah yang luar biasa ini.

Masih belum "dilirik nya" peran operator sekolah/madrasah oleh pemerintah yang merupakan komponen penting di satuan pendidikan tidak menjadikan para operator sekolah/ madrasah putus asa. 

Mungkin suatu saat apa yang telah ditunjukkan dalam kinerja nya akan mendapat hasil yang diharapkan oleh para operator sekolah/ madrasah.

Demikianlah penjelasan artikel mengenai 3 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Operator Sekolah/ Madrasah, semoga dapat bermanfaat.

Salam Satu Data Pendidikan Indonesia

Data Tepat dan Akurat.

Post a Comment